Seperti lazimnya di seluruh kota di Indonesia pasti yang namanya alun – alun berada di tengah kota, begitu juga alun –alun di Bojonegoro berada di tengah kota. Di sisi sebelah barat ada Masjid Agung Darussalam, masjid kebanggaan warga kota Bojonegoro, dan di sisi timur ada pendopo kabupaten Bojonegoro yang berdiri dengan megah.
Alun – alun sendiri terdiri dari dua sisi, alun – alun sebelah selatan ada tribun untuk kegiatan upacara seperti 17 Agustus, dan hari – hari besar lainnya. Sedangkan di sebelah utara di jadikan taman dengan air mancur di tengah – tengahnya, dan di lengkapi dengan jalan setapak yang biasa di manfaatkan sebagai sarana joggin warga kota.
Warga kota memanfaatkan alun – alun sebagai sarana olah raga karena sudah tersedia lapangan basket dan tennis, dan banyak juga yang jogging mengelilingi alun – alun. Setelah itu, mereka beristirahat melepas lelah di pedagang nasi pecel yang setiap pagi membuka dagangannya di sekitar alun – alun.
Tidak hanya nasi pecel, akan tetapi ada serabi, ketan, bubur ayam, soto ayam dan bubur madura. Mereka hanya bisa berjualan sampai jam 8 pagi saja demi menjaga kebersihan dan keindahan kota. Tapi kalau hari sabtu dan minggu mereka bebas, artinya bisa berjualan di atas jam 8 tanpa kuatir di tegur satpol pp.
Setelah itu alun – alun mulai diramaikan berbagai aktifitas anak sakolah dari TK s/d SMA, mereka memanfaatkan alun – alun sebagai sarana olah raga sekaligus sarana bermain yang edukatif.
Menjelang sore, alun – alun mulai diramaikan dengan PKL dan aneka permainan anak. Dari lesehan jagung bakar, nasi goreng, mie ayam, tahu campur dan banyak lagi yang lain.
Alun – alun semakin terasa semarak ketika malam tiba, warga kota mendapatkan hiburan di alun – alun bersantai bersama keluarga melepas lelah setelah bekerja seharian.
Niar
Mei 2010-05-22