tempat wisata ini berada di desa sendang harjo kecamatan ngasem yang berada ditengah - tengah hutan jati dan terletak 15 kilometer selatan kabupaten Bojonegoro Jawa timur.
Menurut sejarah dari masyarakat setempat,kayangan api merupakan petilasan seorang mpu pembuat keris pada jaman kerajaan Mojopahit.
Jalan menuju kayangan kata lain dari kayangan api merupakan tempat pengasingan seorang mpu yang bernama KI Kriya Kusuma. sebelum mengasingkan diri mpu tersebut bernama mpu supagati. Dia adalah seorang mpu pembuat keris yang terkenal dijaman Mojopahit.
Ditempat pengasingannya inilah ki kriya kusuma melakukan tapa sambil menekuni profesinya sebagai ahli pembuat keris. Didalam pengasingannya, mpu supagati berhasil membuat sebuah keris yang diberi nama “Dapur Jakung luk telu Blong pok Gonjo”
Selain terdapat sumber api abadi, disekitar lokasi tersebut juga terdapat semburan air bercampur lumpur yang mengandung belerang. Namun semburan tersebut tidak membahayakan masyarakat maupun daerah yang berada disekitar lokasi tersebut.
Air blukutuk ini dulunya untuk mencuci atau merendam keris yang dibuat Mpu Supagati” Kata juru kunci khayangan api Pak Juli.
Bahkan oleh masyarakat sekitar maupun pengunjung lokasi wisata tersebut, air blukutuk tersebut dianggap membawa berkah. Karena selain dapat mengobati penyakit juga dianggap dapat membawa keberuntungan bagi mereka yang datang untuk meminta keberuntungan.
Selain memintakesembuhan dari air blukuthuk, masyakarat yang datang kesini juga melakukan tirakat dengan bertapa didekat lokasi api abadi, “ujur pak juli
Hingga saat ini lokasi wisata yang berada di tengah hutan jati ini masih banyak meninggalkan misteri. karena selain mengeluarkan semburan api bercampur lumpur yang tidak membahayakan, tempat tersebut diyakini juga oleh masyarakat setempat dijaga oleh dua orang anak gadis ki kriya kusuma yang bernama Sri wulan dan Siti Sundari.
Sumber : www.eastindonesia.com